
Dalam hal ini, kita dapat merunut pada pernyataan Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Livni, dan Ketua Dinas Rahasia Israel (Mossad), Meir Dagan, sebelum agresi militer Zionis ke Gaza. Dua hari sebelum serangan terjadi, Livni mengatakan, berdasarkan prediksi lembaga-lembaga keamanan Israel, Hamas dapat diberantas hanya dalam tiga atau empat hari saja. Di lain pihak, Meir Dagan juga menyatakan bahwa militer Zionis dapat menghancurkan Hamas dalam sepakan serta dapat memaksa warga Jalur Gaza menyerah. Namun perlawanan heroik warga Palestina telah membuyarkan prediksi Israel.
Masalah kian lamanya pertempuran di Gaza ini membuat para pejabat Israel semakin mengkhawatirkan kekalahan mutlak Israel. Guna menghindari hal itu terjadi, Israel segera mengumumkan gencatan senjata secara sepihak. Selain itu, pengumuman gencatan senjata sepihak ini juga dimanfaatkan Israel untuk menampilkan kesan cinta perdamaiannya. Namun, terdapat tujuan penting lain yang diacu Israel yaitu menggagalkan upaya internasional untuk menghentikan serangan Israel ke Gaza serta penarikan mundur pasukan Israel dari Gaza. Namun tidak tertutup kemungkinan bahwa pengumuman gencatan senjata sepihak Israel ini adalah dalam rangka mengumpulkan kekuatan baru untuk melancarkan serangan tahap berikutnya. Oleh sebab itu, para pejabat Hamas menilai pengumuman gencatan senjata sepihak tersebut sebagai tipu muslihat Israel dan menekankan berlanjutnya perlawanan.
Dalam hal ini, Talal Nisar, anggota senior Hamas juga menyatakan bahwa para pejuang akan tetap siaga di posisi masing-masing sampai pasukan dan tank-tank Zionis keluar dari Gaza. Adapun pejabat Biro Politik Hamas, Muh

Sumber
0 komentar:
Posting Komentar