Sabtu, 07 Agustus 2010
Negeri Impian Aa Gym
Bagaimana proses pembangunan ini menjadi sebuah nuansa yang lebih
baik dari negeri Indonesia yang banyak dengan kemaksiatannya ini.
Yang pertama adalah harus diawali dengan mimpi. Karena dari mimpi
akan timbul tekad, dari sini akan muncul ikhtiar, dan akhirnya
membuahkan hasil. Hal itu disampaikan K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa
Gym) dalam ceramahnya di mesjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (9/3).
Sebelum memaparkan negeri impian Aa, beliau melantunkan sebuah puisi
tentang negeri ini.
Oh Indonesia, engkau bagai untaian permata yang indah, tetapi pudar
namamu saat ini, dari perilaku yang tidak indah dari manusia yang
menghuninya
Alam Indonesia indah, tapi perilaku kita jelek
Alam kita kaya tapi kita berjiwa miskin
Bukankah yang licik itu miskin, koruptor itu miskin (jiwanya)
Indonesia alam tropis sejuk diguyur hujan separuh tahun, tapi mengapa
tidak nyaman, karena hati manusianya panas
Maka pembangunan yang paling penting adalah pembangunan manusianya.
Kalau nuraninya tidak dihidupkan maka akan berbahaya.
Dan bagaimana para pejabat elite pemerintahan yang ada dalam impian
Aa Gym tersebut, berikt ini kita awali dari anggota anggota dewannya.
Menurut Aa Gym, disebut anggota dewan yang terhormat karena anggota
dewan tsb itu sangat menjaga kehormatan. Tidak mau mengeluarkan kata-
kata yang tidak terhormat. Tidak mau melakukan perbuatan yang
tercela. Ketika ada yang mau nyuap, maka merasa tidak berharga dan
dinistakan dengan perbuatan seperti itu. Meskipun harta kekayaannya
sangat sederhana, tapi masih memiliki kehormatan harga dirinya.
Tetapi kalau ada anggota dewan yang menerima suap, maka akan nista
dan rendah. Nama terhormat dipilih oleh rakyat tapi ngambil
uang. "Untung mimpi buruk itu tidak ada dalam mimpi, tapi tidak tahu
dalam tidak mimpi", kata Aa. Wakil rakyat pun berlomba-lomba peka
terhadap rakyat.
Baginya menjadi anggota dewan adalah pekerjaan terhormat, bisa
mewakili rakyat. Sudah tidak ingat bisnis ini bisnis itu."Yang
penting bagaimana bisa membimbing rakyat mengontrol negara ini dengan
baik," kata Aa seraya 'menawarkan' jabatan mimpi ini kepada
jamaah, "Ada yang berminat menjadi anggota dewan mimpi ini? Maka
berlatih dari sekarang tidak tergiur kepada uang, benda, dan bonus.
Tergiurlah kepada kehormatan untuk menjadi orang yang berkorban
terhadap masyarakat banyak." Anggota dewan mimpi ini pun akan merasa
malu hidup bermewah-mewahan. Karena merasa malu, di tengah kehidupan
masyarakat yang hidup prihatin.
Kemudian Aa Gym beralih ke para pejabat eksekutif. Dalam mimpi
beliau, untuk pejabat eksekutif, orang ini tidak merasa bersyukur
mendapat jabatan, melainkan merasa sebagai suatu ujian. Dia merasa
dengan memiliki jabatan tinggi, kalau tidak hati-hati maka fatal.
Para eksekutif dalam mimpi Aa, di tiap malamnya akan senantiasa
menangis dalam bermunajat kepada Alloh: "Ujian apa ya Alloh dengan
dipilih ini menjadi menteri. Bukan kehormatan menjadi menteri. Tapi
engkau takdirkan ini, maka bimbinglah ya Alloh." Kepada keluarganya
dia menegaskan, 'Jangan manfaatkan fasilitas kantor. Jangan bangga
jadi menteri. Sebagai menteri jangankan mengeksploitasi negeri ini.'
Dia Takut memperkaya diri dengan yang haram. Orangnya tawadhu sekali.
Berlomba-lomba dalam memberi suri tauladan. Sopan-santun, dan bisa
mengendalikan diri.
Untuk pihak Yudikatif, yakni hakim Jaksa, Pembela. Aa Gym bermimpi
bahwa mereka itu merasakan demikian berat memikul jabatannya.
Kerjanya itu nangis: Ya Alloh, berat nian beban yang hamba pikul.
Palu ini akan menentukan benar atau salah. Jangan pernah palu ini
membenarkan orang-orang yang zalim. Jangan pernah palu ini
menyalahkan orang-orang yang benar. Jangan biarkan hamba memenjarakan
orang-orang yang betul di jalan-Mu. Dan jangan biarkan hamba
membebaskan bergentayangan orang-orang yang durjana.
Menurut Aa Gym, "Kalau lembaga hukum sudah tidak bisa menegakkan
hukum keadilan dengan benar, maka akan merajalela orang-orang
melakukan pelanggaran hukum. Kalau orang sudah tidak bergantung
kepada lembaga peradilan, maka orang akan membuat hukum sendiri.
Itulah sebabnya, begitu marak orang yang melanggar hukum, akibat
penegak hukum belum maksimal untuk menegakkan keadilan." Dan kata
beliau, orang yang disuap kemudian memberikannya ke anak-istri, itu
sama dengan memberi racun." Bagi seorang Jaksa impian dirinya tidak
bisa dibeli dengan uang. "Karena tidak ada harganya jaksa dibeli
dedngan kertas," kata Aa. Pengacara dan pembelanya pun bersih tidak
memperdaya kliennya.
"Aparat keamanan dalam mimpi bagus," ungkap Aa. "Senyum lihat rakyat.
Ketika rakyat lewat, ia berkata 'terima kasih rakyat telah memberi
pekerjaan." Pemimpinnya pun tidak tega memperlihatkan yang mewah-
mewah sementara bawahannya dijemur di jalanan. senasib
sepenanggungan. Polisi benar-benar disayang masyarakat. Tidak dikenal
sogok-menyogok dalam urusan pelangggaran lalu lintas. Para penjahat
pun akan malu akan berbuat jahat
Pihak tentara, karena segala peralatannnya dari uang rakyat semua,
maka persenjataannya bukan buat nyakitin rakyat. "Keamanan itu pagar
negeri ini. Sehingga tidak ada tentara nyerbu rakyatnya sendiri. Itu
mimpi buruk kalau perang kalah, ari (kalau-red) ke rakyat menang,
salah besar," kata Aa Gym.
Media dalam mimpi beliau, ketika para wartawan berembuk dalam suatu
kongres wartawan akan dibicarakan" 'Mau dibawa ke mana negeri ini.
Kita harus membuat berita yang adil; yang berpihak kepada kebenaran.
Yang bisa mengangkat martabat negeri ini. Martabat masyarakat.
Apalagi mayoritas negeri dis ini umat Islam. Tidak mungkin
memberitakan yang membuat umat Islam kehilangan kemulyaannya selaku
umat yang mencintai kebenaran.'
Bagi kalangan artis, dalam mimpi Aa Gym, artis yang dianggap
menyimpang, maka dia akan berpikir: 'Jangan-jangan kalau saya pentas,
apa yang terjadi pada pikiran para pencita saya. Bagaimana para
lelaki, sesudah menonton acara saya birahinya membawa kemudian dia
berzina, betapa banyak kaum wanita dikhianati, gara-gara terangsang
melihat saya. Bagaimana kalau saya ditonton oleh anak-remaja yang
tidak bisa mengendalikan diri. Jangan-jangan para remaja menjadi
memperkosa/ berzina, gara-gara menonton saya. Mau dibawa ke mana
penggemar saya.' Artis bermoral akan berpikir sedemikian.
Para pemilik tv pun merenung bahwa para penonton apa jadinya setelah
menonton acara ini, misalnya acara film di pantai. Oleh karenanya,
himbau Aa, para pemilik media hendaknya tidak hanya memikirkan iklan,
melainkan yang lebih dari itu.
Adapun taushiah Aa Gym kepada rakyat, menurut beliau, sementara ini
rakyat juga bermasalah. Kita sering menyikapi masalah dengan sikap
yang menimbulkan masalah. Memperbaiki negeri seperti dalam negara
kita ini tidak seperti membalikkan tangan. Kalau kita mau membuat
bangunan, kita harus siap menunggu perencanaan yang bagus. Tanpa
perencanaan yang bagus bangunannya tidak akan bagus. Kita harus siap
bersabar menunggu bangunan fondasi kalau kita ingin bangunan kokoh.
Kalau tengah membangun fondasi, maka jangan mimpi melihat bangunan
yang diatasnya. Kita harus berlatih berproses atas negara yang sedang
sakit berat ini. Kalau tidak serius bersabar dalam berproses, maka
akan jatuh terus. Maka kita harus bantu pekerja dalam membangun
fondasi. Apa yang harus kita lakukan sebagai rakyat, menyadari bahwa
membangun negeri ini tidak mungkin dilakukan oleh satu kelompok.
Kapan beresnya negeri ini, kalau kita hanya bisa menuntut, mencaci,
tapi kita tidak bisa menjadi bagian dari perbaikan negeri
ini.Sepatutnya 3 M. Mulai dari diri sendiri, mulailah dari mimpi yang
baik tentang diri sendiri, keluarga, dan lingkungan. Mulailah dari
yang terkecil. Dan, mulailah dari sekarang.
"Alloh tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sebelum kaum itu
mengubah nasibnya sendiri."
Mudah-mudahan impian ini akan berbuah menjadi tekad dalam diri kita.
Dan tekad inilah yang akan membuat kita berbuat bersama-sama, harap
Aa Gym.(tj)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Aldi
- nama asliku Rizaldi Nur M. seringnya di panggil Aldi, pingin tau aku ? kunjungi FB q ajaah klik disini
0 komentar:
Posting Komentar